Sabtu, 30 Juli 2011

Vaksin

Vaksin

Bahan-bahan kimia yang umum digunakan dalam pembuatan vaksin termasuk:

  • Cairan pelarut (suspending fluid) seperti air steril, saline, atau cairan yang mengandung protein
  • Pengawet dan penstabil, seperti albumin, fenol dan glycine
  • Tambahan lain (enhancer) untuk meningkatkan kinerja vaksin
Sebagian vaksin juga ada yang mengandung sedikit sekali materi pengkulturan seperti protein telur ayam. Protein ini digunakan dalam vaksin untuk membantu pertumbuhan bakteri atau virus yang sudah dilemahkan yang nantinya akan memicu produksi antibodi. Baca: Imunisasi pada Bayi
Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan vaksin biasanya jumlahnya sangat sedikit dan para ahli menggunakannya untuk menjaga kualitas vaksin itu sendiri.

Unsur-unsur yang Umum Terkandung dalam Vaksin

Aluminum
Aluminum ini biasanya berupa jel atau garam yang fungsinya untuk membantu vaksin dalam merangsang terbentuknya antibodi.
Antibiotik
Antibiotik terkadang ditambahkan juga ke dalam vaksin tertentu untuk mencegah berkembangnya bakteri selama masa pembuatan vaksin dan penyimpanannya. Namun biasanya vaksin tidak mengandung penisilin.
Protein Telur
Vaksin yang menggunakan protein ini adalah vaksin influenza dan demam kuning. Vaksin ini aman digunakan oleh siapa saja yang tidak memiliki pantangan terhadap telur.
Formaldehyde
Biasanya digunakan untuk vaksin yang memakai racun bakteri untuk memicu imunitas. Formaldehyde juga digunakan untuk membunuh berbagai virus dan bakteri berbahaya yang dapat mencemari proses pembuatan vaksin. Nantinya, sebelum bvksin dikemas untuk didistribusikan, formaldehyde akan dibuang terlebih dulu.
Monosodium Glutamate (MSG)
MSG dan Fenoksi Etanol 2 digunakan sebagai penyeimbang pada sebagian vaksin, sehingga kualitas vaksin tidak terganggu ketika terkena panas, lembab, dan sebagainya.
Thimerosal
Merupakan pengawet yang mengandung merkuri yang digunakan pada vaksin yang dikemas dengan botol kecil untuk pemakaian lebih dari satu dosis. Vaksin jenis ini dikhawatirkan dapat tercemar dengan bakteri yang berbahaya, karena setelah dipakai akan disimpan untuk digunakan lagi pada imunisasi berikutnya. Untuk mencegah serangan bakteri tersebut, biasanya digunakan Thimerosal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar